Obat untuk mengobati infeksi 8. Obat- obat hormonal 9.
Tinjauan Pustaka Kromatografi Gas Pdf downloads at Ebook-kings.com - Download free pdf files,ebooks and documents - BAB II TINJAUAN PUSTAKA - USU Institutional. Jurnal Limbah Cair downloads at Ebook-kings.com - Download free pdf files,ebooks and documents - BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Baku 2.1.1.
Obat- obat kandungan, saluran kemih, kelamin 1. Obat kanker 1. 1. Obat yang mempengaruhi gizi dan darah 1. Obat- obat untuk penyakit otot dan sendi 1. Obat- obat luar 1.
Obat kekebalan tubuh dan vaksin Menurut bentuknya, ada empat macam bentuk obat : 1. Bentuk padat : Serbuk, tablet, kapsul, pil, suppositoria, ovula dan basila. Bentuk semia padat : Salep, pasta, krim, gel dan lotion. Bentuk cairan : Sirup, Injeksi, infus dan obat tetes. Bentuk gas : dengan cara disemprotkan dengan suatu alat (aerosol) (Widodo,2. Obat Adrenergik Obat golongan ini disebut obat adrenergik karena efek yang ditimbulkankannya mirip perangsangan saraf adrenergik, atau mirip efek neurotransmitor epinefrin (yang disebut adrenalin) dari susunan sistem saraf sistematis. Kerja obat adrenergik dapat dibagi dalam 7 jenis ; 1.
- Chapter II 2 - Free download as PDF File (.pdf), Text File (.txt) or read online for free. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Kromatografi adalah istilah umum untuk berbagai cara pemisahan.
- Bab II Tinjauan Pustaka - Download as Word Doc (.doc /.docx), PDF File (.pdf), Text File (.txt) or read online. Uji Kesesuaian Sistem Analisis.
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MINYAK NABATI Minyak nabati termasuk dalam golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat dalam alam dan tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti senyawa.
Perangsang perifer terhadap otot polos pembuluh darah kulit dan mukosa dan terhadap kelenjar liur dan keringat 2. Penghambat perifer terhadap otot polos usus, bronkus, dan pembuluh darah otot rangka Universitas Sumatera Utara.
Tinjauan Pustaka Kckt Pdf Writer
Laporan Fitokimia Fraksinasi dengan Kromatografi Kolom. LAPORAN PRAKTIKUM. Mahasiswa mampu melakukan fraksinasi suatu ekstrak menggunakan kromatografi kolom. Metode ini memungkinkan untuk melakukan pemisahan suatu sampel yang berupa campuran dengan berat beberapa gram.
Tinjauan Pustaka Kckt Pdf To Word
Pada prinsipnya kromatografi kolom adalah suatu teknik pemisahan yang didasarkan pada peristiwa adsorpsi. Sampel yang biasanya berupa larutan pekat diletakkan pada ujung atas kolom.
Komponen tunggal yang ada pada sampel dijerap oleh fase diam yang telah dibentuk atau biasa digunakan silica gel yang terdapat pada kolom, namun apabila dialirkan pelarut secara kontinyu maka akan terjadi migrasi senyawa dan senyawa tersebut terbawa oleh pelarut sesuai dengan polaritasnya. Kecepatan eluasi sebaiknya dibuat konstan. Jika kecepatan eluasi terlalu kecil maka senyawa- senyawa akan terdifusi ke dalam eluen dan akan menyebabkan pita makin melebar yang akibatnya pemisahan tidak dapat berlangsung dengan baik.
Dan apabila kecepatan eluasi terlalu besar maka pemisahan kurang baik dan tidak berdasarkan tingkat polaritasnya sehingga akan diperoleh fraksi yang sama dan menyebabkan fase diam cepat menjadi kering dan dikhawatirkan terjadi cracking. Permukaan adsorben harus benar- benar horizontal, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya cacat yang dapat terjadi selama proses eluasi berjalan. Ketika eluen dialirkan, maka senyawa akan melakukan migrasi, terbawa oleh eluen sesuai dengan kesesuaian kepolaran. Masing- masing senyawa dalam komponen mempunyai kecepatan yang berbeda- beda dalam melewati kolom. Selama proses berlangsung, akan didapatkan beberapa fraksi.
Masing- masing fraksi kemungkinan mengandung senyawa yang berbeda. Untuk mengujinya, fraksi hasil kromatografi kolom dapat diamati menggunakan KLT.
Fraksi dengan Rf yang mirip, kemungkinan mengandung senyawa yang sama. Fraksi dapat diamati lebih lanjut meggunakan spektroskopi. Persyaratan penting dalam penggunaan KLT adalah bahwa zat atau campuran zat yang akan dianalisis harus larut dalam pelarut atau campuran pelarut. Jenis- jenis kromatografi antara lain . Kromatografi padatan cair (LSC). Teknik ini tergantung pada teradsorpsinya zat padat pada adsorben yang polar seperti silika gel atau alumina. Kromatografi lapisan tipis (TLC) adalah salah satu bentuk dari LSC.
Sebagian besar dari KCKT sekarang ini dibuat untuk mencapai partikel- partikel microparticulate lebih kecil dari 2. Teknik ini biasanya digunakan untuk zat padat yang mudah larut dalam pelarut organik dan tidak terionisasi. Teknik ini terutama sangat kuat untuk pemisahan isomer- isomer.
Kromatografi partisi. Teknik ini tergantung pada partisi zat padat diantara dua pelarut yang tidak dapat bercampur salah satu diantaranya bertindak sebagai rasa diam dan yang lainnya sebagai fasa gerak. Fasa diam (polar atau nonpolar) dilapisi pada suatu pendukung inert dan dipak kedalam sebuah kolom. Kemudian fasa gerak dilewatkan melalui kolom.
Bentuk kromatografi partisi ini disebut kromatografi cair cair (LLC). Bentuk kromatografi partisi ini disebut kromatografi fase terikat (BPC = Bonded Phase Chromatography).
BPC dengan cepat menjadi salah satu bentuk yang paling populer dari KCKT. Kromatografi partisi (LLC dan BPC), disebut . Kromatografi penukar ion (IEC). Teknik ini tergantung pada penukaran (adsorpsi) ion- ion di antara fase gerak dan tempat- tempat berion dari pengepak.
Kebanyakan mesin- mesin berasal dari kopolimer divinilbenzen stiren dimana gugus- gugus fungsinya telah ditambah. Asam sulfonat dan amin kuarterner merupakan jenis resin pilihan paling baik untuk digunakan Keduanya, fase terikat dan resin telah digunakan. Teknik ini digunakan secara luas dalam life sciences dan dikenal untuk pemisahan asam- asam amino. Teknik ini dapat dipakai untuk keduanya kation dan anion. Kromatografi eksklusi.
Teknik ini unik karena dalam pemisahan didasarkan pada ukuran molekul dari zat padat. Pengepak adalah suatu gel dengan permukaan berlubang- lubang sangat kecil (porous) yang inert. Molekul- rnolekul kecil dapat masuk dalarn jaringan danditahan dalam fase gerak yang menggenang (stagnat mobile phase). Molekul- molekul yang lebih besar, tidak dapat masuk kedalam jaringan dan lewat melalui kolom tanpa ditahan.
Kromatografi eksklusi rnernpunyai banyak nama, yang paling umum disebut permeasi gel (GPC) dan filtrasi gel. Kromatografi pasangan ion (IPC). Kromatogtafi pasangan ion sebagai penyesuaian terhadap KCKT termasuk baru, pemakaian pertama sekali pada pertengahan tahun 1. Diterimanya IPC sebagai metode baru KCKT merupakan hasil kerja Schill dan kawan- kawan dan dari beberapa keuntungan yang unik. Kadang- kadang IPC disebut juga kromatografi ekstraksi, kromatografi dengan suatu cairan penukar ion dan paired ion chromatography (PIC). Setiap teknik- teknik ini mempunyai dasar yang sama. Eluen tersebut akan digunakan untuk fraksinasi.
Kecepatan penetesan diatur. Pada uji KLT, fase gerak yang digunakan adalah sama dengan fase gerak pada kromatografi kolom. HASIL PENGAMATAN. Sinar . Fraksinasi merupakan prosedur pemisahan komponen- komponen berdasarkan perbedaan kepolaran tergantung dari jenis senyawa yang terkandung dalam tumbuhan.
Kromatografi kolom adalah salah satu metode yang digunakan untuk pemurnian campuran dengan memakai kolom. Sebelum melakukan percobaan kromatografiperlu dipastikan kondisi dari eluennya, seperti pemilihan pelarut yang cocok. Pada pemisahan menggunakan kromatografi kolom ini, campuran yang akan dipisahkan diletakkan dibagian atas kolom yang terlebih dahulu telah dibuat. Pita senyawa larut bergerak melalui kolom dengan laju berbeda, memisah dan dikumpulkan berupa fraksi- fraksi ketika keluar dari kolom ( sudjadi 1. Penambahan pelarut atau eluen harus tetap dilakukan terus menerus yang fungsinya mecegah terjadinya kerusakan atau pecahnya kolom yang diakibatkan adanya rongga udara. Tambahkan kolom tersebut hingga batas tanda sambil keran bawah tabung dibuka. Setelah kolom berada pada batasnya, tutp bagian bawah keran.
Sambil menunggu kolom preparatif siap untuk digunakan, maka kita persiapkan ekstrak atau campuran yang nantinya akan dipisahkan. Pertama ekstrak dikeringkan dengan silica gel hingga berbentuk butir- butir yang menyerupai pasir.
Kemudian ditambahkan dengan eluen untuk melarutkan dan setelah itu dimasukkan kedalam tabung diatas kolom yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu ditambahkan eluen hingga batas pada tabung sekitar 3 cm. Setelah kolom kromatografi tidak berwarna maka mulai diatur kecepatan tetesan yang keluar dari tabung kolom kromatografi tersebut, cairan yang keluar dari tabung kolom kromatografi tersebut ditampung dalam vial yang sudah dikalibrasi sebesar 5 ml pada tiap tabungnya. Sambil tetap ditambahkan eluen dari atas tabung hingga didapat 6.
Dari 6. 0 vial tersebut kita tutup dan diberikan lubang udara pada penutup vial tersebut, dan dibiarkan selama 3 hari. Setelah itu fraksi dalam vial tersebut dilarutkan terlebih dahulu dengan eluennya, setelah itu baru dilakukan uji KLT pada tiap- tiap fraksi yang sudah didapat. Dari hasil KLT tersebut didapatkan gambaran atau nilai Rf smentara yang nantinya akan dikelompokkan lagi.
Dari fraksi yang sama kemudian fraksi- fraksi tersebut dijadikan satu dan di lakukan uji KLT untuk yang kedua. DOKUMENTASI. Proses fraksinasi. Memasukkan ekstrak Psidium guajava.
KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan, fraksinasi secara kromatografi kolom dari ekstrak tanaman Psidium guajava dengan eluen n- heksana : etil asetat dengan perbandingan 4: 1 menghasilkan 7 fraksi.